BACADALAM MENULIS CERPEN SISWA KELAS X IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR terletak pada kesalahan penulisan huruf kapital pada awal kalimat dalam petikan langsung. (2) Terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda baca, bentuk kesalahan Berbahasa Indonesia yang benar yaitu berbahasa dengan menggunakan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung – Ketika hendak menulis sebuah cerpen atau kerangka karya prosa lainnya, apakah Grameds pernah memperhatikan jenis kalimat apa yang sekiranya cocok untuk digunakan? Yap, proses menulis itu tidak hanya semata-mata menuangkan gagasan dan bentuk bahasa tulis saja ya, tetapi juga harus mempertimbangkan kalimat apa yang sesuai. Dalam sekian ragamnya kalimat, terdapat kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Apakah Grameds masih mengingat materi Bahasa Indonesia tersebut? Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini memiliki bentuk yang berbeda. Bahkan beberapa orang sering membedakannya dari adanya keberadaan tanda petik yang mengisi dua jenis kalimat tersebut. Lalu sebenarnya, apa sih kalimat langsung dan kalimat tidak langsung itu? Apa saja ciri-ciri yang membedakan antara keduanya? Bagaimana pula dengan jenis kalimat selain kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Kalimat LangsungPengertian Kalimat LangsungCiri-Ciri Kalimat LangsungStruktur Kalimat LangsungContoh Kalimat LangsungKalimat Tidak LangsungPengertian Kalimat Tidak LangsungCiri-Ciri Kalimat Tidak LangsungStruktur Kalimat Tidak LangsungContoh Kalimat Tidak LangsungPerbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak LangsungMengenal Jenis Kalimat LainnyaJenis Kalimat Menurut Jenis PredikatnyaJenis Kalimat Menurut Letak PredikatnyaJenis Kalimat Menurut Kelengkapan UnsurnyaJenis Kalimat Berdasarkan Perluasan UnsurnyaJenis Kalimat Berdasarkan Jumlah PolanyaJenis Kalimat Berdasarkan Pelakunya1. Kalimat Aktif Pengertian Kalimat Langsung Pada dasarnya, kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Kosasih 2017, menyatakan bahwa kalimat langsung merupakan kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diujarkan oleh seseorang. Biasanya pada bagian kutipan akan berupa kalimat tanya, kalimat berita, maupun kalimat perintah. Lalu, Asul Wiyanto 2019 juga turut berpendapat mengenai definisi dari kalimat langsung yakni kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang telah dikatakan oleh orang ketiga seperti apa adanya. Apabila perkataan tersebut ditulis, maka ucapan aslinya akan diapit oleh tanda petik dua. Pada kalimat langsung yang berupa kalimat berita, nantinya akan memuat peristiwa atau kejadian dari sumbernya secara langsung. Ketika dituliskan, nantinya akan menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut, yang tentu saja akan diapit oleh tanda petik dua. Ciri-Ciri Kalimat Langsung Dalam sebuah kalimat langsung ini memiliki ciri-ciri berupa Pada kalimat langsung, biasanya kalimat akan ditandai dengan adanya tanda petik dua “….”. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik akan menggunakan huruf kapital. Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisah menggunakan tanda baca koma , Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat langsung. Pada bagian kutipan, umum terdapat adanya kalimat tanya, kalimat berita, maupun kalimat perintah. Struktur Kalimat Langsung Struktur pada penulisan sebuah kalimat langsung biasanya sangat sederhana, yakni berupa “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek]” , [kata kerja diawali dengan huruf kecil] [subjek]. Contoh “Kemarin Arkie mengerjakan tugas kelompok matematika”, kata Felix. [Subjek] [kata kerja] , “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek dengan diawali huruf kapital] [tanda baca]” Contoh Felix berkata, “Kemarin Arkie mengerjakan tugas kelompok matematika.” Namun, terdapat beberapa sumber yang menyatakan bahwa struktur dari penulisan sebuah kalimat langsung berupa pengiring/kutipan Contoh Meta menyuruh, “Bukakan jendela itu supaya tidak panas!” kutipan/pengiring Contoh “Ayo berangkat sekarang saja!” teriak Claire marah kepada teman-temannya di lapangan sekolah. kutipan/pengiring/kutipan Contoh “Pak, Anda diminta datang” kata Lukas, “ke ruangan praktikum Biologi nanti pukul 11 siang.” Contoh Kalimat Langsung “Aku akan menonton konser hari ini”, kata Sabda. “Jangan bergerak!” gertak polisi kepada pencuri itu. Luna mengatakan, “Farel akan membersihkan jendela rumah besok lusa.” “Siapa yang belum membawa penugasan kelompok hari ini?”, tanya Bu Guru sebelum memulai pelajaran matematika. “Ida, kamu dipanggil Bu Heni”, kata Clara, “disuruh menemui Beliau di kantor guru.” Kalimat Tidak Langsung Pengertian Kalimat Tidak Langsung Pada dasarnya, kalimat tidak langsung ini tidak akan menggunakan tanda petik. Menurut Kosasih 2017, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan sesuatu atas ujaran seseorang. Bagian kutipan nantinya akan berbentuk kalimat berita. Kemudian menurut Abdul Chaer 2018, kalimat tidak langsung merupakan ubahan dari kalimat langsung, yakni yang tidak langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Definisi dari kalimat tidak langsung ini juga diutarakan oleh Asul Wiyanto 2019, bahwa kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga. Jadi, dalam kalimat tidak langsung ini, tidak menirukan secara langsung seperti apa adanya. Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung Dalam sebuah kalimat tidak langsung, terdapat ciri-ciri sebagai berikut Tidak menggunakan tanda petik dua “….” Intonasi seolah mendatar dan menurun pada akhir kalimatnya. Pelaku yang menyatakan ujaran dapat mengalami perubahan bergantung pada konteks kalimatnya, yakni kata ganti orang pertama menjadi orang ketiga. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama. Memiliki kata tugas berupa agar, sebab, bahwa, untuk, tentang, supaya, dan lainnya. Pada bagian kutipan biasanya berbentuk kalimat berita. Struktur Kalimat Tidak Langsung Sama halnya dengan kalimat langsung, pada kalimat tidak langsung ini juga memiliki strukturnya tersendiri, yakni berupa [subjek] [predikat] kata sambung] [kata yang diucapkan oleh subjek] Contoh Kynan mengatakan bahwa kemarin Fara telah pergi ke sekolah Contoh Kalimat Tidak Langsung Neo menyuruhku untuk membukakan gerbang nanti jika ada tukang paket datang. Bu Dewi mengatakan bahwa laki-laki yang tadi lewat adalah suami barunya. Ibu meminta Karina untuk segera membelikannya garam di warung sebelah. Bapak mengatakan bahwa listrik harus sudah dipadamkan sebelum pukul 10 malam. Bu Dokter menyuruh Lisa untuk tidak makan makanan pedas seperti seblak lagi. Perbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung Sebenarnya, antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini memiliki perbedaan yang paling mencolok yakni ada tidaknya tanda petik dua “…”. Pada kalimat langsung adalah berupa kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain, dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain tetapi susunannya telah diubah oleh penutur, yakni dengan tidak menirukan atau mengucapkannya lagi secara langsung. Nah, berikut ini beberapa perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. No. Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung 1. Kata yang dikutip atau diucapkan, akan diawali dan diakhiri menggunakan tanda petik dua “….” Tidak menggunakan tanda petik dua “…” 2. Intonasi pada bagian kutipan memiliki nada yang lebih tinggi dibandingkan bagian pengiringnya. Intonasi membacanya datar, tidak jauh berbeda antara bagian kalimat pengiringnya dengan isi kalimat yang dikutip. 3. Huruf pertama yang digunakan setelah tanda petik dua “….” adalah berupa huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca yang sesuai dengan jenis kalimatnya. Terdapat perubahan kata ganti orang. 4. Tanda petik dua “…” penutup akan ditulis setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat. Semuanya berbentuk kalimat berita. 5. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat langsung. Biasanya akan terdapat kata “bahwa”, “sebab”, “untuk”, “supaya”, “tentang”, dan kata tertentu lain yang berada setelah kalimat pengiring. Mengenal Jenis Kalimat Lainnya Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kalimat lainnya, ada baiknya jika Grameds memahami mengenai apa itu kalimat. Pada dasarnya, kalimat adalah salah satu unsur bahasa yang berupa rentetan kata. Dalam kalimat biasanya akan menunjukkan isi pemikiran dari penulisnya secara lengkap. Pola dasar kalimat adalah Subjek + Predikat + Objek + Keterangan atau Pelengkap. Predikat pada sebuah kalimat juga tidak harus berupa kata kerja atau verba, tetapi juga kata benda nomina dan kata sifat adjektiva. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tertulis yang mengungkapkan pikiran penulis secara utuh dan diakhiri oleh intonasi final alias tanda baca titik .. Kalimat juga sebagai susunan dasar dari sebuah wacana. Artinya, sebuah wacana hanya akan terbentuk apabila terdapat dua kalimat, atau lebih yang letaknya berurutan dan berdasarkan pada kaidah kewacanaan. Jenis-jenis kalimat yang biasa digunakan dalam sebuah teks dapat ditinjau berdasarkan beberapa hal tertentu, yakni mulai dari Jenis predikatnya Letak predikatnya Kelengkapan unsurnya Perluasan unsurnya Jumlah polanya Aspek bicaranya Pelakunya Jenis Kalimat Menurut Jenis Predikatnya Kalimat Verba Yakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari adanya kata kerja atau verba. Contoh Rafa mengendarai sepeda barunya tadi pagi. Kalimat Nomina Yakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata benda atau frase benda nomina. Contoh Kynan seorang perempuan. Jenis Kalimat Menurut Letak Predikatnya Kalimat Normal Yakni sebuah kalimat yang subjeknya mendahului predikat. Biasanya, pola kalimat dalam jenis kalimat ini adalah pola dasar yakni berupa SPOK. Contoh Yudha mencatat pertanyaan guru. Kalimat Inversi Yakni sebuah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Contoh Dibuangnya sampah itu oleh Bapak. Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan Unsurnya Kalimat Minor Yakni sebuah kaimat yang terdiri dari satu unsur pusat saja. Maksudnya, hanya terdapat satu kata saja tetapi sudah mampu menunjukkan maksud kalimatnya. Contoh “Tutup!”, “Tolong!”, “Cepat!”. Kalimat Elips Yakni sebuah kalimat yang salah satu unsur pusatnya dihilangkan karena pembaca pasti sudah memahaminya meskipun unsur tersebut tidak ada. Contoh Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya pergi ke Bandung. – Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya ke Bandung. Dalam kalimat kedua, kata “pergi” pada anak kalimat dapat dihilangkan dan maknanya akan tetap sama. Kalimat Mayor Yakni sebuah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat yang mana terdiri dari subjek dan predikat S-P atau bahkan dapat lebih dari itu, misalnya diberikan keterangan S-P-O-K. Contoh Alam S akan pergi P besok pagi K Jenis Kalimat Berdasarkan Perluasan Unsurnya Kalimat Inti Sebenarnya, kalimat inti ini adalah kalimat mayor yang mana hanya terdiri dari dua inti saja untuk menjadi unsur pusatnya, yakni inti unsur subjek dan unsur predikat. Ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut Terdiri dari dua kata. Berintonasi normal. Memiliki susunan yang biasa. Contoh Anak yang terlahir kembar itu, meninggal dunia setelah dirawat selama enam belas hari di inkubator. Kalimat inti anak itu meninggal dunia. Kalimat Transformasional Yakni sebuah kalimat inti yang telah mendapatkan perluasan. Contoh Kalimat inti Dia pergi Kalimat transformasional Dia akan pergi Dia akan pergi dengan saya Dia akan pergi dengan saya besok pagi Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Polanya Kalimat Tunggal Yakni sebuah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa saja. Pola kalimat pada jenis ini dibentuk oleh adanya subjek dan predikat. Namun, ada pula pola yang lebih lengkap, yakni subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan. Contoh Raka pulang dari sekolah. Kalimat Majemuk Yakni sebuah kalimat yang terdiri atas adanya dua pola kalimat atau dua klausa yang bahkan lebih. Kalimat majemuk ini biasanya dapat dibentuk dari adanya paduan atas beberapa buah kalimat tunggal. Dalam kalimat jenis ini, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yakni Kalimat majemuk setara, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi setara. Kalimat majemuk bertingkat, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi tidak setara. Kalimat majemuk campuran, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi setara dan tidak setara dengan klausanya berjumlah tiga atau lebih. Jenis Kalimat Berdasarkan Pelakunya 1. Kalimat Aktif Yakni sebuah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri utama dari kalimat ini adalah predikatnya berupa kata kerja berawalan meN dan ber-. Contoh Fikri sedang membaca. 2. Kalimat Pasif Yakni sebuah kalimat yang subjeknya dikenai oleh pekerjaan. Biasanya, predikat pada jenis kalimat ini akan berawalan di- atau ter-. Contoh Bola itu ditendang oleh Arkie. 3. Kalimat Langsung dan Tak Langsung a Kalimat Langsung Yakni kalimat yang berupa kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain, dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Contoh Adi berkata, “Segera kumpulkan buku gambar hari ini!” b Kalimat Tidak Langsung Yakni ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain tetapi susunannya telah diubah oleh penutur, yakni dengan tidak menirukan atau mengucapkannya lagi secara langsung. Contoh Pak Agus berkata bahwa kita semua diminta untuk segera menuju ke aula sekolah sekarang. Nah, itulah ulasan mengenai apa itu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung beserta jenis-jenis kalimat yang biasa digunakan oleh para penulis dalam rangka menuangkan gagasan mereka. Apakah Grameds sering menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung ini ketika menuliskan sebuah karya tulis? Baca Juga! Memahami Apa Itu Konjungsi Kronologis dan Contoh Kalimatnya Penggunaan Tanda Baca Tanya dan Seru Dalam Bahasa Indonesia 15+ Contoh Kalimat Efektif dan Pembahasannya Pengertian dan Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Pengertian Kalimat Efektif dan Syarat Terbentuknya Ciri-Ciri Kalimat Perintah dan Contohnya Pengertian dan Contoh Kalimat Tidak Efektif Pengertian dan Cara Menentukan Kalimat Fakta Pengertian, Ciri, dan Contoh Kalimat Ajakan Pengertian, Ciri, serta Contoh Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Cara Mencari Kalimat Utama ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Adabeberapa kesulitan keterampilan menulis cerita pendek yang dialami oleh siswa. Kesulitan tersebut adalah sebagai berikut : 1. kesulitan dalam menentukan topik. Bagi siswa, menentukan topik Jawaban yang benar adalah C “Teman Ibu, ya?” tanya Ita kepada ibunya. Pembahasan Menurut KBBI, cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Kalimat langsung adalah kalimat yang digunakan dalam cerpen untuk menuliskan kalimat yang diucapkan tokohnya secara lisan. Ciri-ciri kalimat langsung yakni menggunakan tanda petik “...” dalam ucapan seseorang yang dituju untuk dituliskan. Penulisan kalimat langsung yang benar dalam penulisan cerpen adalah “Teman Ibu, ya?” tanya Ita kepada ibunya. Kalimat tersebut yang paling tepat sebab ujaran yang disampaikan tokoh diapit oleh tanda petik “...”, menggunakan huruf kecil untuk kalimat setelah tanda petik, menggunakan huruf kapital di awal kata yang menyatakan nama orang, dan diakhiri oleh titik .. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah C Sebagaisalah satu jenis prosa, cerpen juga memiliki tata bahasa atau kaidah kebahasaan yang khas. Ada beberapa aturan dasar yang harus ada di dalam sebuah cerpen. Aturan ini juga menjadi tolak ukur untuk melihat apakah cerpen tersebut telah memenuhi aturan dasar yang disepakati. 1. Jumlah kata maksimal: 10.000 kata. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID m4THNHFda_d8pmWB42NTqXV2Ow3CZKI0oJTlwdCFDX_gWPSr90Qx3g==

Caramenulis kalimat langsung. Cara penulisan kalimat langsung adalah: Penggunaan tanda petik; Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (") bukan petik satu ('). Letak tanda petik . Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan. Contoh: Andi mengatakan, "Aku akan pergi ke sekolah besok."

Pengertian CerpenUnsur Dalam Cara Menulis Cerpen yang Baik1. Tema2. Alur atau Plot3. Penokohan4. Latar atau Setting5. Sudut Pandangan Tokoh Cara menulis cerpen yang baik. Mungkin setiap orang bisa menulis cerpen, tapi tidak semua tahu cara menulis cerpen yang baik. Apalagi bagi kalian yang masih awam dengan dunia tulis menulis. Membuat cerpen tidaklah seperti membuat artikel pada umumnya. Cerpen akan menghadirkan sebuah alur cerita seperti novel namun dikemas lebih ringkas. Agar memudahkan Anda dalam menulis sebuah cerpen, sebenarnya ada beberapa cara menulis cerpen yang bisa Anda ikuti dengan mudah seperti yang kami tulis dalam artikel ini. Meski demikian, Anda tentunya harus mempunyai pemahaman dasar tentang cara menulis cerpen yang baik itu sendiri. Setelah itu, Anda bisa menerapkan tips menulis cara menulis cerpen yang baik di bawah ini! Pengertian Cerpen Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan memiliki rumusan yang tidak sama. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen adalah cerita rekaan yang pendek. Untuk mempertegas perbedaan cerpen dengan novel, Ismail Marahimin, dalam Menulis Secara Populer menjelaskan bahwa cerpen memang harus pendek dan singkat. Sedangkan cerita rekaan yang panjang adalah novel. Apa ukuran panjang-pendek suatu cerpen itu? Jumlah halamannyakah? Jumlah kata-katanyakah? Menjawab hal ini, rumusan Poe cukup menjelaskan. Meskipun ada yang berpendapat jumlah katanya tidak lebih dari kata The Liang Gie. Ada yang membatasi jumlah katanya antara 500 – kata Helvy Tiana Rosa. Unsur Dalam Cara Menulis Cerpen yang Baik Untuk menulis cerpen yang baik, Anda harus melibatka unsur-unsur berikut ini. 1. Tema Dalam unsur cara menulis cerpen yang baik dibutuhkan tema atau gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita. Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya. Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh sejati adalah setia dalam suka dan adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan. Dan lain sebagainya. Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Misalnya cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Cerpen ini melukiskan pengalaman “aku” di negeri asing dengan baik sekali, tetapi secara tajam cerpen ini menyorot masalah moral. Tokoh “aku” dapat bertahan dari godaan berbuat serong karena pertimbangan moral. 2. Alur atau Plot Alur dan plot merupakan unsur penting sebagai cara menulis cerpen yang baik. Unsur dan plot merupakan rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot. Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut Aswendo Atmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.” Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing. Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik. Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini. Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan. Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto. Campuran keduanya. 3. Penokohan Penciptaan citra tokoh dalam cerita merupakan cara menulis cerpen yang baik. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek dan menjadi salah satu cara menulis cerpen yang baik. Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir rupa, bentuk dan sifat batin watak, karakter. Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui Tindakan, ucapan dan pikirannya Tempat tokoh tersebut berada Benda-benda di sekitar tokoh Kesan tokoh lain terhadap dirinya Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang. 4. Latar atau Setting Cara menulis cerpen yang baik juga tidak melupakan latar atau seeting. Latar atau setting yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh. 5. Sudut Pandangan Tokoh Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dari cara menulis cerita yang baik adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita. Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya. Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Demikian unsur yang harus ada sebagaimana cara menulis cerpen yang baik. Kelima ini wajib ada di dalam cerpen Anda jika Anda ingin cerpen dinilai bagus. Tunggu apalagi, ayo tulis cerpen Anda sekarang juga! Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda bisa langsung kirim naskah dengan mengikuti prosedur berikut pada situs kami. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara menulis cerpen yang baik, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Tips Menulis Novel yang Menarik Bagi PembacaKetahui Cara Memilih Penerbit Indie, Nomer 6 Benar-Benar Harus Diperhatikan!Mudahkah Menjadi Penulis Artikel, Buku, atau Cerita?6 Tips Sederhana Cara Membuat Buku NovelEbook Premium Gratis Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS! Kontributor Novia Intan
12Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat Bahasa Indonesia; Adapun beberapa cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung yang baik dan benar adalah sebagai berikut. 1. Kutipan Langsung. Dalam menulis kutipan ini, ada sejumlah langkah yang mesti dilakukan, yaitu: 1.1. Memberi Jarak Selebar 2,5 Spasi Antara Teks Asli dengan Teks Kutipan
Artikel ini membahas secara lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis, serta contoh kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. — Sadar atau tidak, dalam sebuah teks atau tulisan, biasanya mengandung kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Apalagi, bagi kamu yang menyukai tulisan fiksi, seperti dongeng, cerpen, atau novel, pasti sudah nggak asing lagi dengan jenis kalimat ini. Yap, kalimat langsung dan tidak langsung pada tulisan fiksi biasa digunakan untuk menyatakan dialog para karakter atau tokoh. Tapi, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan kalimat langsung? Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini, yuk! Pengertian Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan dari seseorang tanpa adanya perantara dan tanpa merubah apa yang ia utarakan. Jadi, kalimat yang diungkapkan tersebut disampaikan sama persis tanpa penambahan atau pengurangan kata sedikitpun. Pada sebuah teks, kalimat langsung ini ditandai dengan pemakaian tanda petik “…”. Contohnya, “Dewi Lestari mengaku bahwa novel Perahu Kertas terinspirasi dari puisi Perahu Kertas’ karya Sapardi Djoko Damono.” Kalimat langsung ini digunakan untuk menyampaikan berbagai kejadian atau permasalahan dengan bahasa langsung. Biasanya, intonasi atau nada yang digunakan juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasi, bisa disertai dengan tanda kutip berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. Ciri-Ciri dan Tata Cara Penulisan Kalimat Langsung Agar kamu bisa membedakan kalimat ini dengan jenis kalimat yang lain, berikut ciri-ciri kalimat langsung disertai dengan cara penulisannya. Pahami baik-baik ya, gais! 1. Penulisannya menggunakan tanda baca petik dua “…” di awal dan akhir kalimat Contohnya Wulan bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!” “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya. “Besok siang,” katanya, “mereka akan berangkat.” Baca Juga Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 2. Menggunakan huruf kapital di awal kalimat Contohnya “Riana akan pulang nanti sore,” Desti memberi kabar. Adriana berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Besok aku beri kabar lagi.” Eits tunggu, tetapi jika dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, maka huruf pertama yang ditulis kapital hanya pada kalimat petikan pertama saja, ya! Untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang atau sebuah sapaan. Contohnya “Ayo cepat!” teriak Nova, “nanti angkotnya keburu lewat.” “Ketemu!” teriak Sunan dari bawah, “Rani, cincinnya sudah ketemu!” 3. Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog dialog tag dengan tanda koma, tanda tanya, atau tanda seru Contohnya “Ayah pulang,” kata Agam. “Ayah pulang?” tanya Agam. “Ayah pulang!” seru Agam. Nah, bagaimana jika petikan kalimat langsung berada di belakang label dialog? Betul, sisipkan koma sebelum petikan itu dan letakkan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru sebelum tanda petik penutup. Contohnya Agam berkata, “Ayah pulang.” Agam bertanya, “Ayah pulang?” Agam berseru, “Ayah pulang!” Baca Juga Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk berdasarkan Jenis-Jenisnya Oh iya, ketika petikan kalimat langsung sudah diakhiri tanda tanya atau tanda seru, kamu tidak perlu menambahkan tanda titik lagi setelah tanda titik penutup. Contohnya Agam bertanya, “Ayah pulang?”. Agam berseru, “Ayah pulang!”. 4. Kalimat langsung yang menggunakan petikan dipisahkan dengan kalimat pengiringnya menggunakan tanda baca koma , di antara kalimat pengiring dan kalimat petikan Contohnya 1. Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring, “kalimat kutipan”. “Tadi saya melihat Hizkia lari,” kata Shella, “raut mukanya terlihat seperti habis menangis” 2. Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring. “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya. 3. Kalimat pengiring, “kalimat kutipan”. Ayah mengatakan, “Anak-anak, hari Minggu besok kita akan pergi berlibur.” 5. Gunakan tanda baca titik dua pada kalimat langsung berbentuk dialog Pada kalimat langsung yang berbentuk dialog yang berurutan, bagian depan kalimat kutipannya harus menggunakan tanda baca titik dua , ya. Tanda baca ini berfungsi untuk memisahkan antara pihak yang bertutur dengan kalimat kutipannya. Contohnya Dina “Riffa, kamu tahu nggak Egi di mana?” Riffa “Egi tidak masuk hari ini.” Dina “Loh, kenapa?” Riffa “Dia sakit, nih surat dokternya.” 6. Kutipan kalimat langsung dibaca menggunakan penekanan pada intonasinya Seperti yang kamu ketahui sebelumnya, kalimat langsung terdiri kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Nah, intonasi pada bagian kalimat kutipan lebih tinggi daripada kutipan pengiring. Misalnya pada kalimat, Ibu berteriak, “Cepat pulang!”. Frasa “Cepat pulang!” dibaca menggunakan nada yang lebih tinggi. Hal ini berfungsi agar pendengar mengingat bahwa pokok utama yang ingin disampaikan pada kalimat langsung terdapat pada kalimat kutipan. Baca Juga Perbedaan Contoh Kalimat Simpleks & Kompleks berdasarkan Pengertian, Ciri-Ciri, Jenisnya Contoh Kalimat Langsung Untuk menambah referensi kamu, berikut disediakan beberapa contoh kalimat langsung dengan penulisan yang tepat Paman berkata, “Antarkan surat ini ke kantor pos!” “Ayo anak-anak, berbaris dengan rapi, ya,” ucap Pak Guru. “Dek, dipanggil Ibu,” kata Adel, “disuruh beli makanan.” Kakak berkata, “Adek harus rajin belajar supaya pintar ya.” Kata Rama, ”Tolong bantu aku angkat meja ini ke depan sana.” “Bibi baru saja berangkat ke Pontianak,” ujar Fela. “Kapan kamu akan pulang dari Jakarta?” tanya ayah kepada Erlene. “Ayo, bersiap-siap!” ujar Ibu, “kita akan segera berangkat ke Monas.” “Kapan buku puisiku akan kau kembalikan?” tanya Rangga kepada Cinta. Bu Eka berkata, “Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Matematika besok pagi di ruang guru!” Citra mengatakan, “Kak, ayo kita berangkat sekarang!” “Di mana kamu membeli sepatu ini?” tanya Wisnu kepada Rahmat. “Tolong kecilkan volume televisi itu!” pinta Ismi. Apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang?” tanya Naila. “Dimana nenek tinggal?.” tanya Heri. Oke deh, sampai sini paham ya pengertian, ciri, dan contoh kalimat langsung. Selanjutnya, kita akan membahas kalimat tidak langsung. Hayoo, apakah sudah ada yang tahu kira-kira bagaimana bentuk dari kalimat tidak langsung? Kalau belum gapapa kok, yuk kita cari tahu sama-sama! Pengertian Kalimat Tidak Langsung Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau melaporkan kembali ucapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya. Sesuai seperti namanya, yaitu tidak langsung’, kalimat ini tidak menyampaikan secara langsung apa yang diinformasikan. Bentuk kutipan dalam kalimat tidak langsung berupa kalimat berita. Nah, jika disimpulkan, kalimat tidak langsung termasuk jenis kalimat berita yang berisi suatu kejadian atau peristiwa dari sumber lain, lalu diubah susunanya oleh penutur. Baca Juga Kumpulan Contoh Kalimat Tunggal berdasarkan Jenis-Jenisnya, Lengkap! Ciri-ciri dan Tata Cara Penulisan Kalimat Tidak Langsung Tentunya, kalimat tidak langsung juga memiliki ciri-ciri yang membuat jenis kalimat ini berbeda dengan kalimat lain, terutama kalimat langsung. Seperti apa, ya? Berikut rinciannya! 1. Tidak menggunakan tanda baca petik dua “…” Seperti yang sudah kamu baca sebelumnya, kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang berisi perkataan seseorang, kemudian disampaikan ulang. Maka, kalimat yang dihasilkan berbentuk kalimat berita yang asalnya berupa pertanyaan maupun perintah. Contohnya Zaky pernah melihat Azyumar mengatakan bahwa dia ingin pergi dari rumahnya. Gusti tadi bertanya tentang letak perpustakaan di sekolah ini. 2. Adanya perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip Karena kalimat tidak langsung merupakan penyampaian ulang dari perkataan seseorang, maka terdapat perubahan kata ganti orang pada kalimat yang dikutip, seperti a. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga Saya diganti menjadi dia atau nama orang ketiga Aku diganti menjadi dia tau nama orang ketiga Kami diganti menjadi mereka atau nama orang ketiga b. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama Kamu diganti menjadi saya c. Kata ganti orang kedua jamak diubah menjadi kami’ atau mereka’, tergantung pada konteks kalimat yang dibuat Kalian diganti menjadi kami. Kita diganti menjadi kami. 3. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung, di antaranya bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang, dan kata hubung yang lainnya. Contoh kalimatnya Jaksa itu menyatakan bahwa Jessica bertanggung jawab atas kematian Mirna karena membubuhkan racun ke dalam kopi Mirna. Pak Banyu menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam istirahat. Azzahra mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu menonton acara yang sama. Baca Juga Pengertian dan Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat 4. Intonasi yang digunakan datar dan terkesan menurun pada bagian akhir kalimat Nah, karena kalimat tidak langsung termasuk ke dalam kalimat berita, maka kalimat ini dibaca dengan intonasi membaca kalimat berita biasa. Hal ini karena semua bagian pada kalimat berita dianggap memiliki kesetaraan. Jadi, tidak ada frasa yang harus diucapkan lebih tegas. Contoh Kalimat Tidak Langsung Masih kurang dengan contoh-contoh kalimat tidak langsung? Tenang, berikut disediakan contoh lainnya yang bisa menambah referensi kamu dalam membuat kalimat jenis ini, ya. Hana mengatakan bahwa kakak dipanggil ibu untuk menyuruhnya membeli makanan kucing. Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos. Bu Guru menyuruh anak-anak untuk berbaris dengan rapi. Dokter berkata kepadaku bahwa kakek harus banyak istirahat. Rina mengatakan bahwa hari ini ia tidak akan ikut ulangan. Bibi berkata bahwa dia akan pulang terlambat. Tadi sore Fadil mengatakan bahwa dia tidak akan ikut bermain basket. Mereka selalu bertanya padaku kapan aku akan menikah. Dita mengatakan bahwa adiknya juara satu badminton di desanya. Hari ini Cikarang diguyur hujan dari pagi hingga malam. Vaksin Covid-19 tidak membuat Anda kebal. Eka Berangkat ke kantor naik sepeda. Lisa meminta ku untuk datang ke rumahnya di Bekasi. Adik berkata pada Ibu supaya minta dibelikan sepeda baru. Fitri mengatakan padaku tidak berangkat les renang sore nanti, sebab dia sedang tidak enak badan. Baca Juga Apa Itu Kalimat Efektif? Berikut Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, dan Contohnya Gimana, gais? Apakah kamu sudah tahu perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dilihat dari pengertian, ciri, dan contohnya? Jika kamu ingin belajar tentang jenis-jenis kalimat lainnya, ayo gabung di ruangbelajar! Ada video animasi pembelajaran yang menarik dan juga kumpulan soal untuk mengasah kemampuan belajarmu. Referensi Tanda Petik “…” – PUEBI Daring Diakses pada 09 Juli 2022 Yudhistira, 2020. Petik Satu, Petik Dua. Narabahasa. [Daring] Tautan Diakses pada 09 Juli 2022 Sumber Gambar Twitter Ivan Lanin. Tautan Diakses pada 09 Juli 2022
PenulisanKata yang Benar. Benar Salah; Amir S.H. Amir SH. (sarjana hukum) Angkatan IV: Angkatan Ke-1V: Nama Geografi Di bawah ini dikemukakan beberapa contoh kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan huruf kapital. Kata melihat Kata melihat adalah kata yang secara umum mengungkapkan ihwal mengetahui sesuatu melalui indera mata.
Hari ini hari senin. bu tari selalu memriksa kuku muridnya yang panjang dan kotor. tiblah giliran hendra yg di kok kuku kamu kotorvdan panjang sih hendra"hendra" maaf bu,,saya lupa, saya kemarin ngk ada waktu bu, maaf yah buk"buguru lalu mengusap kepala hendra dan berkata " tidk apa² hendra,, tp kamu harus potong kuku mu besok yah,, besok ibu periksa"
Contohteks naratif adalah cerpen, novel, dan cerita inspirasi tentang perjuangan hidup seseorang. Tokoh yang digunakan dalam kalimat langsung mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut: 1. Kata ganti pada orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ke tiga. Cara penulisan kalimat tidak langsung yang benar merupakan sesuai dengan

Freepik Cara menulis kalimat langsung dan tidak langsung yang berbeda. - Ada banyak jenis kalimat yang digunakan dalam berbagai jenis teks termasuk cerpan atau novel, yang kali ini akan dijelaskan pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP. Dari berbagai jenis kalimat yang ada, kali ini kita akan belajar tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Dua jenis kalimat itu paling sering digunakan dalam penulisan prosa seperti cerpen atau novel. Walau bisa digunakan dalam satu jenis teks yang sama, tapi kalimat langsung dan tidak langsung memiliki cara penulisan yang berbeda, lo. Selain itu, masih ada beberapa perbedaan lain antara dua jenis kalimat itu. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan tentang kalimat langsung dan tidak langsung. Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh pembicara. Atau ada juga yang menyebut kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diujarkan oleh seseorang. Lalu ada juga yang menjelaskan bahwa kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang telah dikatakan oleh orang ketiga seperti apa adanya. Bila perkataan itu ditulis, maka ucapan asli akan diapit oleh tanda petik dua. Baca Juga Sama-Sama untuk Kalimat Pertentangan, Apa Bedanya 'Tetapi' dan 'Namun'? Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Penulisandaftar pustaka yang benar adalah. A. Badudu, J.S. 2000. Membina Remaja. Bandung : Pustaka Prima Nilai-Nilai Kehidupan pada Cerpen - Cerpen tidak hanya diciptakan untuk hiburan atau bacaan semata. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung - Pada bahasan sebelumnya untuk materi kelas VIII, kita membahas materi wawancara

Kalimat Langsung Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur Kalimat, dan Contohnya. Foto iStockKalimat langsung merupakan salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia yang sudah diperkenalkan sejak tingkat sekolah dasar. Dikutip dari Bahasa Indonesia 1 oleh Yohanni Johns dan Robyn Stokes, kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan apa yang disampaikan secara cermat. Berdasarkan pengertian secara umum, kalimat langsung merupakan salah satu jenis kalimat yang berasal dari sebuah kutipan pernyataan atau pembicaraan seseorang secara langsung. Kalimat langsung dikutip atau diambil dari percakapan secara langsung. Kutipan ini kemudian disampaikan kembali sama persis, tanpa ada yang diubah sedikitpun dari sumber hal tersebut, informasi yang diberikan merupakan asli, sesuai dengan yang diperoleh dari sumber. Bahkan, intonasi atau nada yang digunakan biasanya juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber langsung umumnya banyak ditemui dalam tulisan atau teks bacaan, terutama karya fiksi, seperti cerpen dan novel. Untuk mengetahui lebih jelas terkait kalimat langsung, berikut ciri-ciri, struktur kalimat, dan Kalimat LangsungCiri-Ciri Kalimat Langsung. Foto iStockAda beberapa ciri-ciri kalimat langsung yang perlu diketahui supaya tidak salah dalam penggunaannya, di antaranya1. Kalimat langsung diawali dan diakhiri dengan tanda petik “…”.2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan menggunakan tanda baca koma ,.4. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit Kata ganti orang dalam bagian kalimat yang dikutip Pola susunan kalimat langsung adalah sebagai berikut. Pengiring lalu diikuti kalimat kutipan. Contoh pengiring, “kutipan”Kutipan lalu diikuti kalimat pengiring. Contoh “kutipan,” pengiringDiawali menggunakan kalimat kutipan lalu kalimat pengiring dan terakhir kalimat kutipan lagi. Contoh “kutipan,” pengiring, “kutipan"Struktur Penulisan Kalimat LangsungStruktur Penulisan Kalimat Langsung. Foto iStockStruktur penulisan kalimat langsung adalah sebagai "[pernyataan yang diucapkan subjek] [tanda baca]" [kata kerja diawali huruf kecil] [subjek]"Kemarin Shania pergi ke Bandung," kata [subjek] [kata kerja], "[pernyataan yang diucapkan subjek diawali huruf kapital] [tanda baca]"Farah berkata, "Kemarin Shania pergi ke Bandung."Contoh Kalimat LangsungContoh Kalimat Langsung. Foto iStockBerikut contoh kalimat langsung yang sering ditemukan di dalam teks bacaan.“Mau ke mana kalian hari ini?” tanya Lisa.“Kamu memang anak yang baik,” kata Ibu kepada berkata, “Aku nanti sore akan pergi ke pantai.”Susan bertanya, "Apakah besok ada ujian?”Sonny berkata, “Aku harus kembali tepat waktu.”“Kami sudah menetapkan 3 orang tersangka,” kata menyuruh, “Bersihkan kamarmu sekarang!”“Aku sangat bersyukur,” katanya, “mudah-mudahan keluarga kamu akan selalu seperti ini.”“Tunggu!” teriak penasihat ratu, “lebih baik kita selidiki dahulu masalahnya.”Raja berkata kepada pengawalnya, “Suruh kedua wanita itu menghadapku!”Lila berkata, “Kapan aku bisa pergi ke Dubai?”“Kapan buku matematikaku akan kamu kembalikan?” tanya Risa kepada Siska.“Ayah, tolong belikan aku ponsel baru," pinta Randi kepada ayahnya.

Kalimatlangsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama penggunaan tanda baca, diantaranya adalah: huruh a,b,c, dan d, atau e pada jawaban yang paling benar! 1
.
  • vg4r1u9zja.pages.dev/602
  • vg4r1u9zja.pages.dev/298
  • vg4r1u9zja.pages.dev/654
  • vg4r1u9zja.pages.dev/216
  • vg4r1u9zja.pages.dev/280
  • vg4r1u9zja.pages.dev/782
  • vg4r1u9zja.pages.dev/830
  • vg4r1u9zja.pages.dev/867
  • vg4r1u9zja.pages.dev/521
  • vg4r1u9zja.pages.dev/743
  • vg4r1u9zja.pages.dev/563
  • vg4r1u9zja.pages.dev/311
  • vg4r1u9zja.pages.dev/449
  • vg4r1u9zja.pages.dev/139
  • vg4r1u9zja.pages.dev/473
  • penulisan kalimat langsung yang benar dalam penulisan cerpen adalah