Petruk Dadi Ratu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam filsafat jawa nilai dasar ontologis kehidupan diejawantahkan di dalam bentuk seni wayang.
Ia menggelari dirinya Prabu Wel-Geduwel Beh!. Untuk kukuh menjadi raja, ternyata ia membutuhkan damper kerajaan Astina, warisan Palasara. Petruk memerintahkan kepada kedua patihnya, Bayutinaya—titisan Anoman—dan Wisandhanu—titisan Wisanggeni, anak Arjuna--, untuk mencuri tahta Palasara itu. Prabu Kanthong Bolong yang gagah dan tampan, berubah seketika menjadi Petruk. Berlutut dihadapan Semar. Dan Episode “Petruk Dadi Ratu” pun berakhir. Petruk tersenyum mengingat peristiwa itu. “Ah… hanya Hyang Widi yang perlu tahu apa isi hatiku, selain Dia aku tak perduli”. Kembali dia mengayunkan “pecok”nya membelah kayu bakar. Cerita Petruk Dadi Ratu merupakan cerita carangan yang tak terdapat dalam babon Mahabarata maupun Ramayana yang dianggap sebagai naskah rujukan pertunjukkan wayang di Indonesia. Di sebuah manuskrip yang tersimpan rapi di Reksa Pustaka Mangkunegara, Surakarta (Sukadi, 2006), dapat telisik asal usul dan siapa pengarang cerita carangan Petruk Dadi dengan wayang yang berjudul “Analisis Wacana Kritis dalam Pagelaran Wayang Kulit Lakon Petruk Dadi Ratu” (2013) . Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa lakon wayang kulit “Petruk Dadi Ratu” merupakan sebuah fakta yang direalisasikan lewat lakon dalam sebuah pagelaran wayang kulit. Pada titik ini Jagad.id – Wayang Petruk – Tokoh Petruk hanya ada di pewayangan Jawa yang mana berada di pihak keturunan Witaradya. Tokoh ini tidak disebutkan di dalam kitab Mahabarata, sehingga bisa dikatakan bahwa tokoh Petruk merupakan tokoh pewayangan gubahan asli Jawa. Petruk dan Wayang Jawa. Petruk merupakan salah satu tokoh fiksi dalam dunia pewayangan Jawa. Bersama tokoh lainnya, Gareng, Bagong dan Semar, Petruk disebut dengan Punakawan. Punakawan sendiri berasal dari kata Puna yang berarti ‘paham’ dan Kawan yang berarti teman.
Petruk Dadi Ratu. 27 Januari 2012 02:05 Diperbarui: 25 Juni 2015 20:24 2140. +. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lihat foto. 13276298741549609550. Sudah sangat lama saya tidak nonton pertunjukan wayang -orang. Beberapa kali hanya melihat di layar kaca, adegan
Dalam dunia pewayangan, saat gonjang-ganjing sudah sampai pada taraf yang sangat tidak wajar, para punakawan—Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong—mulai membangkang. Puncak pembangkangan terjadi ketika Petruk melabrak Kahyangan Jonggring Saloko (istana para penguasa), mengobrak-abrik dan mendekonstruksi tatanan yang selama ini dipakai para
.
  • vg4r1u9zja.pages.dev/133
  • vg4r1u9zja.pages.dev/502
  • vg4r1u9zja.pages.dev/442
  • vg4r1u9zja.pages.dev/413
  • vg4r1u9zja.pages.dev/961
  • vg4r1u9zja.pages.dev/23
  • vg4r1u9zja.pages.dev/649
  • vg4r1u9zja.pages.dev/771
  • vg4r1u9zja.pages.dev/329
  • vg4r1u9zja.pages.dev/530
  • vg4r1u9zja.pages.dev/11
  • vg4r1u9zja.pages.dev/875
  • vg4r1u9zja.pages.dev/280
  • vg4r1u9zja.pages.dev/642
  • vg4r1u9zja.pages.dev/147
  • cerita wayang petruk dalam bahasa jawa